Ku Kagum akan Engkau - GMS Live Video and Lyric

 
Verse 1
Ku kagum akan Engkau
Kau Raja yang mulia
Terindah termegah
Pujian kubrikan

Verse 2
Kau buat kuterpana
KaryaMu tak ternilai
Kau Tuhan sang pencipta
Layak diagungkan

Chorus
Mulia Kau Mulia
Kaulah Raja atas semesta
Ijinkan ku mendekat meninggikan
Sluruh bumi menyembah

Ingus Kentel Vs Ingus Cair

Kalo bicara pilek ato flu,, itu mah sakit biasa.. paling kalo keujanan / kedinginan biasanya paling rentan ama ntu penyakit (-_-") , tapi yang paling gk biasa adalah kalo ingusnya itu cair! hadeh,, mending kentel-kentel anget gitu deh.. wkwk.. masih bisa dinikmati.. *hueck*
eh tapi emang iya,, paling enggak enak kalo ingusnya itu cair.! lo tau kenapa??! ya betul, w juga tau *apaan sih*
baiklah lupakan,, jadi gini, kalo menurut fakta w sendiri.. kalo ingus cair itu gk enak itu gk enak hablacuiih,, maap kelibet.. ingus cair itu gk enak karna biasanya, ingus spesies itu bikin sakit kepala.dan sakitnya pake bingits *alay*
sumpeh sengsara abis! (-_-") *Gue Korbannya*

intinya sih buat lo semua diluar sana,, kalo mau flu/pilek, mending lo pilih yang ingusnya kentel, selain masih anget masih bisa dinikmati dinamika nya (jalan keluar dan masuknya) , ya itu sedikit ada benernya lah yaa..
nah, lo jangan sekali-kali ambil komitmen buat pilih ingus yang cair.! sumpah itu sakit banget, rasanya kayak diselingkuhin pacar yang notabene lo udah pacaran 2 tahun! sakit kan??! (T.T) *Maap jadi curhat*
okeh, jadi jangan sampai salah pilih ya! 9 April ini lo harus bener-bener pilih pake hati nurani! loh (o.O")

yang kental itu enak, yang cair itu menyiksa!
HIDUP INGUS KENTEL!!

Anugrah terindah - Regina Video and Lyric

KAU TAU HATIKU TUHAN
KAU TAU RINDUKU TUHAN
KAU TAU HARAPKU, KAU TAU MIMPIKU
DI TANGAN-MU TUHAN

DALAM SEG’NAP JALANKU
DALAM SETIAP LANGKAHKU
HANYA KAU TUHAN YANG KUANDALKAN
MENGHADAPI SEMUA

YESUS KAU ANUG’RAH TERINDAH DALAM HIDUPKU
KAU SUNGGUH BERARTI DI SETIAP JALANKU
ANUG’RAH-MU SELALU MEMPESONAKU
YESUS KAU TERBAIK, YESUS KAU TERMANIS DI DALAM HIDUPKU

Janji Damai

Lukas 2:8-15
 8. Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam. 9. Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan di dekat mereka dan kemuliaan Tuhan bersinar meliputi mereka dan mereka sangat ketakutan. 10. Lalu kata malaikat itu kepada mereka: "Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: 11. Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud. 12. Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan." 13. Dan tiba-tiba tampaklah bersama-sama dengan malaikat itu sejumlah besar bala tentara sorga yang memuji Allah, katanya: 14. "Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya." 15. Setelah malaikat-malaikat itu meninggalkan mereka dan kembali ke sorga, gembala-gembala itu berkata seorang kepada yang lain: "Marilah kita pergi ke Betlehem untuk melihat apa yang terjadi di sana, seperti yang diberitahukan Tuhan kepada kita." 

Alkitab memberikan jawaban permohonan bagi kedamaian itu. Rasul Paulus meyakinkan kita dalam Roma 5:1 bahwa kita dapat hidup berdamai dengan Allah. Ya, kita umat yang tidak taat dan penuh dosa dapat didamaikan dengan Allah melalui iman dalam anak-Nya Yesus (ayat 11)

Kita dapat menikmati kedamaianbatin saat menyerahkan kekhawatiran sang Juru Selamat. Kita pun dapat menerima kedamaian antar sesama.

Melalui doa dan teladan kita, marilah kita menjadi pembawa damai yang turut serta menggenapi pesan yang dibawa oleh malaikat: "Kemuliaan bagi Allah ditempat yang Maha Tinggi dan damai sejahtera dibumi diantara manusia yang berkenan kepada-Nya" (Lukas 2:14)

BERSENANG-SENANG DALAM MELAYANI TUHAN

1. Nyanyian ziarah. Ketika TUHAN memulihkan keadaan Sion, keadaan kita seperti orang-orang yang bermimpi. 2. Pada waktu itu mulut kita penuh dengan tertawa, dan lidah kita dengan sorak-sorai. Pada waktu itu berkatalah orang di antara bangsa-bangsa: "TUHAN telah melakukan perkara besar kepada orang-orang ini!" 3. TUHAN telah melakukan perkara besar kepada kita, maka kita bersukacita. 4. Pulihkanlah keadaan kami, ya TUHAN, seperti memulihkan batang air kering di Tanah Negeb! 5. Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai. 6. Orang yang berjalan maju dengan menangis sambil menabur benih, pasti pulang dengan sorak-sorai sambil membawa berkas-berkasnya. 

Mari Belajar dari Jam dinding


DILIHAT ATAUPUN TIDAK DILIHAT
IA TETAP BERDETAK..

DIHARGAI ATAU TIDAK DIHARGAI,
IYA TETAP SELALU BERPUTAR..

ADA YANG BERTERIMAKASIH ATAU TIDAK,
IA TETAP BEKERJA..

SEANDAINYA DIA BISA BICARA,
MUNGKIN IA AKAN MENGATAKAN,

"KARENA SEMUA PASTI AKAN
MEMBUTUHKAN AKU
DAN TERLEBIH AKU PUNYA KUALITAS,
KOMITMEN, DAN....
TANGGUNG JAWAB..!"

Billy Hyberth Taihuttu: Hal Menghakimi

Billy Hyberth Taihuttu: Hal Menghakimi: Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi. Karena dengan penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi, kamu akan dihakimi dan uku...

Hal Menghakimi

Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi. Karena dengan penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi, kamu akan dihakimi dan ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu. (Matius 7:1-2)

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata “menghakimi” berarti mengadili atau berlaku sebagai hakim. Seyogyanya orang yang menghakimi adalah orang yang sikap dan tindakan hidupnya benar sehingga ia dapat menghakimi dengan adil. Nyatanya, kita justru menemukan kondisi yang sebaliknya. Banyak orang menghakimi sesamanya, padahal ia sendiri melakukan kesalahan yang sama. Penghakiman semacam ini menunjukkan kemunafikan.
Perintah Yesus agar tidak menghakimi merupakan teguran atas kemunafikan orang Farisi yang gemar menghakimi kesalahan orang lain, namun mengabaikan kesalahan sendiri (ay. 1, 5). Yesus mengingatkan bahwa standar yang kita gunakan dalam menghakimi orang lain juga akan digunakan untuk menghakimi sikap dan tindakan kita (ay. 2). Jadi, jauh lebih baik kita memperhatikan sikap dan tindakan kita daripada menghakimi sikap dan tindakan orang lain (ay. 4). Kita perlu waspada sebab salah satu cara termudah untuk menutupi kelemahan dan kesalahan sendiri adalah dengan menghakimi kelemahan dan kesalahan orang lain.
Sikap dan tabiat buruk orang lain tampak jelas, padahal sebenarnya kita memiliki keburukan yang sama. Kita lebih mudah memaafkan kesalahan diri sembari membesarkan kelemahan orang lain. Kala kita mulai fokus pada kesalahan orang lain, berhentilah sejenak dan ujilah diri sendiri. Jangan-jangan kita sedang menutupi kesalahan pribadi. Dengan menguji diri sendiri, kita termotivasi untuk memaafkan kesalahan orang lain dan tetap mengasihinya.

SAAT KITA MENGHAKIMI SESAMA,
KITA KEHILANGAN KESEMPATAN UNTUK MEMAAFKAN DAN MENGASIHI MEREKA

 Contact Me