"Be With You - Sendy Stepvina"

Verse 1:

Savior of my soul
I confide in You
Through all my darkest moments
In You I find my peace
My comfort when I'm weak
I trust in You, through storm and raging sea

Verse 2:

Faithful, You're my God
You're the glory and the lifter of my head
Your light it fills my days
It leads me in Your ways
Forever I surrender all to You

Chorus:

And I live to worship You
My Jesus You're the only one for me
Nothing will ever take Your place
My previous savior
Who can stand between my Lord and me

Lord I live to honor You
And I long to bring my life an offering
Take me higher
Draw me deeper
I give all to be with You

RUTINITAS YANG BERKAITAN

Bacaan: Pengkhotbah 3:1-13

NATS: Setiap orang dapat makan, minum dan menikmati kesenangan dalam segala jerih payahnya, itu juga adalah pemberian Allah (Pengkhotbah 3:13)

Saat ini kita berada di awal minggu yang baru. Bagi banyak orang, Senin berarti awal dari siklus pekerjaan yang membosankan. Barangkali pekerjaan itu berupa setumpuk pakaian yang harus dicuci dan diseterika, pekerjaan yang tak ada habisnya dari sebuah mesin, rutinitas membosankan di tempat perakitan, atau rasa jemu menekuni pekerjaan di depan komputer. Suatu hal yang monoton dapat menjadi tempat berkembang biaknya rasa iri dan ketidakpuasan, atau sebaliknya justru tempat pelatihan bagi perkembangan karakter dan kehidupan pelayanan. Semua itu tergantung pada bisa tidaknya kita melihat Allah di tengah tugas-tugas biasa kehidupan itu. Seorang wanita di Boston bekerja sebagai petugas kebersihan selama 40 tahun di gedung kantor yang sama. Seorang wartawan mewawancarai bagaimana ia dapat tahan dengan suatu hal yang monoton dengan melakukan pekerjaan yang sama setiap hari. Wanita itu menjawab, "Saya tidak bosan. Saya menggunakan bahan-bahan pembersih yang diciptakan Allah. Saya membersihkan barang-barang milik orang-orang yang diciptakan Allah, dan saya menjadikan kehidupan terasa lebih nyaman bagi mereka. Alat pengepel saya adalah tangan Allah!" Apakah saat ini Anda sedang mencari Sang Pencipta di tengah pekerjaan Anda? Dia hadir. Dia memakai tangan, tubuh, dan pikiran orang-orang yang menerima tugas-tugas mereka dan mengerjakannya untuk Dia. Tugas rutin apa pun berkaitan dengan pekerjaan Allah di dalam dan melalui diri kita -- untuk saat ini maupun dalam kekekalan --DJD

JIKA ANDA INGIN MENINGGALKAN JEJAK KAKI DI PASIR WAKTU KENAKANLAH SEPATU KERJA

welcome :D

akhirnya nih komputer bisa juga buat internetan,, kangen sama nih blog.. yeay

PEMIKIRAN YANG PENUH DOA

1. Untuk pemimpin biduan. Menurut lagu: Gitit. Mazmur Daud. (8-2) Ya TUHAN, Tuhan kami, betapa mulianya nama-Mu di seluruh bumi! Keagungan-Mu yang mengatasi langit dinyanyikan. 2. (8-3) Dari mulut bayi-bayi dan anak-anak yang menyusu telah Kauletakkan dasar kekuatan karena lawan-Mu, untuk membungkamkan musuh dan pendendam. 3. (8-4) Jika aku melihat langit-Mu, buatan jari-Mu, bulan dan bintang-bintang yang Kautempatkan: 4. (8-5) apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya? 5. (8-6) Namun Engkau telah membuatnya hampir sama seperti Allah, dan telah memahkotainya dengan kemuliaan dan hormat. 6. (8-7) Engkau membuat dia berkuasa atas buatan tangan-Mu; segala-galanya telah Kauletakkan di bawah kakinya: 7. (8-8) kambing domba dan lembu sapi sekalian, juga binatang-binatang di padang; 8. (8-9) burung-burung di udara dan ikan-ikan di laut, dan apa yang melintasi arus lautan. 9. (8-10) Ya TUHAN, Tuhan kami, betapa mulianya nama-Mu di seluruh bumi! 

Agustinus merupakan salah seorang pemikir kristiani yang paling hebat sepanjang masa. yang menarik ia berdoa dengan khusuk dan efektif ketika sedang serius memikirkan sesuatu. Ia mungkin dijuluki "pemikir yang berdoa". Kerap kali Agustinus mulai menyusun sebuah dalil dan mengakhirinya dengan doa. kutipan berikut ini adalah salah satu contoh karya teologinya:

"Betapa berlambat kudatang untuk menghampiri Engkau, yang terindah dari dulu dan sekarang; terlambat kudatang untuk mengasihiMu... Engkau telah memanggilku; ya, Engkau bahkan telah membuka telingaku. Cahaya-Mu menyinari aku dan mecelikan mataku."

ini bukan suatu renungan yang hampa dari seorang teolog gadungan atau filsuf yang hanya mempu memaparkan teori. Akan tetapi, ini adalah pemikiran dari seorang yang memiliki kehidupan doa yang tulus.

Berpikir sambil berdoa bukanlah suatu hal yang aneh bagi Agustinus. Daud pernah merenungkan keindahan  ciptaan sehingga menjadi terdorong utnuk menyembah Sang Pencipta: "Jika aku melihat langit-Mu, buatan jari-Mu, bulan dan binytang yang Kau tempatkan: apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya?"

Pada saat kita menjalani kehidupan, pemikiran terdalam, perasaan, dan doa kita saling bertautan. Ketika sedang melihat keindahan alam, atau bahkan sedang menyelesaikan sebuah masalah, maka saat seperti itu dapat menjadi kesempatan untuk berpikir sambil berdoa

BERPIKIR SAMBIL BERDOA MENUNTUN KITA 
UNTUK BERSYUKUR DENGAN PENUH ARTI

"TUHAN YESUS MEMBERKATI"